Hari ini perkuliahan diawali dengan tes jawab singkat yang terdiri dari 50 soal. Hasil dari tes minggu ini masih sama dengan minggu lalu, kali ini Partai Nol Indo masih Berjaya bahkan
pengikutnya bertambah. Setelah tes jawab singkat, kuliah dilanjutkan dengan
menyampaikan pertanyaan-pertanyaan.
Pertanyaan
pertama dari Tangguh Yudho Pamungkas:
Dalam tulisan Bapak, Bapak pernah
menyebutkan siswa yang mengalami kesulitan belajar menunjukkan bahwa siswa
tersebut kesulitan menembus ruang dan waktu. Nah, secara filsafat apa sebenarnya
bagaimana prosedur belajar itu ?
Jawaban dari Bpk. Marsigit
Secara filsafat,
ketika menjawab 'salah' dalam tes jawab singkat, sebenarnya ada jawaban yang 'benar'. Seandainya,
kita ditanya siapa nama cucu dari Pak Marsigit. Tidak diragukan lagi, absolutely,
kita tidak tahu. Secara filsafat, ini termasuk dalam aliran validism.
Seandainya
kita tetap dipaksa menulis nama cucu dari Pak Marsigit, lalu kita menjawa
SALAH. Secara filsafat, SALAH itu BENAR. Hal ini menunjukkan metafisik yaitu
yang tersembunyi. Semua yang ada dalam tes jawab singkat tadi sebenarnya ada
tokonya sehingga tidak asal ditanyakan.
Dalam
pembelajaran filsafat pendidikan matematika ini, Pak Marsigit telah memfasilitasi mahasiswa dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami. Contohnya metafisik diartikan sebagai filsafat
sembunyi. Padahal arti sebenarnya adalah dibalik yang fisik. Sepandai-pandainya
orang yang berfilsafat, jika mudah dipahami orang awam. Alasan Pak
Marsigit membuat elegi agar kita dapat berfilsafat. Filsafat mempedulikan ruang dan waktu. Secara filsafat,
orang sukses adalah orang yang berani menembus ruang dan waktu. Bahkan
binatang, tumbuhan, dan batu sekalipun mampu menembus ruang dan waktu. Bahkan
ketika kita doing nothing pun
sebanrnya kita juga menembus ruang dan waktu seperti halnya batu.
Dalan
filsafat, penggunaan bahasa itu penting. Misalnya dalam statistika ada istilah
data. Jika turun ke sekolah, data ini adalah siswa. Jika naik ke atas, data ini
adalah yang sudah ada. Jika naik lagi ke spriritual, data ini adalah ciptaan
Tuhan. Adanya bermacam-macam bahasa karena adanya perbedaan ruang dan waktu. Contohnya
ketika mengajar di SD dan SMP haruslah menggunakan bahasa yang berbeda. Hal
yang sangat khoyol ketika kita mengajarkan integral di SD. Integral memiliki unsur
dasar jumlahan luas atau jauh-dekat. Bagi anak SD, jauh-dekat lebih mudah
dipahami daripada integral. Itulah sebenar-benarnya matematika. Dalam mengajar
matematika tidah harus selalu dengan definisi. Anak-anak dapat memahami
jauh-dekat, benci-rindu, besar-kecil,…. dst karena pergaulannya. Sebagai pendidik,
sebaiknya haruslah peduli ruang dan waktu. Selain itu, pendidik juga haruslah sopan
dan satun terhadap filsafat. Filsafat itu merupakan kesadaran.
Pertanyaan
kedua dari Anwar Rifa’i:
Bagamana cara efektif dalam belajar
filsafat?
Jawaban
Pak Marsigit:
Cara efektif adalah
belilah pil filsafat. Pertanyaan ini menunjukkan hidup yang tidak harmoni atau tidak
sehat. Efektif mengandung unsur memaksa. Ibarat tidak melakukan apa-apa, tetapi
mendapat nilai A. Bagaimana caranya? Jalan
pintas pergi ke embah dhukun….. (intermezo).
Sudahlan menjadi kodrat manusia untuk menjadi rata-rata. Sebenarnya, fungsi tes
jawab singkat tadi adalah untuk mengukur kemapuan dan mengadakan yang mungkin
ada. Dengan ini, kita akan sadar bahwa dari 100 kata yang dipikirkan oleh Pak
Marsigit ternyata tidak satupun ada di dalam pikiran kita.
Tidak ada cara yang
paling baik untuk mendidik dari sisi dunia tetapi untuk mendidik secara spriritual
disesuaikan dengan agama masing-masing. There
is no the best way to educate! Mendidik yang baik adalah mendidik dengan
multimethod dan multicara. Filafat adalah diri kita sendiri. Jika setelah
mendengar jawaban tadi, kita mau membaca referensi maka pengetahuan ini tidak akan
menjadi MITOS-MITOS. Dengan demikian, bertanyalah, dengarkan jawabannya, kemudian
bacalah, maka arti yang kita cari itu takkan 'tersembunyi' lagi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar